Sabtu, 04 Juni 2011

BLOWOUT PREVENTION SYSTEM (SISTEM BOP)


1. TEORI DASAR
Semburan liar adalah salah satu bahaya yang paling fatal, baik bagi pelaksana maupun peralatannya, di dalam operasi pemboran minyak. Ada berbagai macam sebab terjadinya semburan liar, tetapi dari pengalaman yang menunjukkan, bahwa semburan liar sering terjadi disebabkan oleh faktor manusianya, selain faktor yang lain.
Beberapa sebab dan indikasi lain adanya kick dan semburan liar, antara lain disebabkan oleh :
  Berat lumpour bor yang kurang memadai.
  Kegagalan membuat lubang bor selalu penuh lumpur.
  Adanya kondisi swabbing.
  Hilang sirkulasi.
  Kerusakan lumpur oleh gas atau air.
Tanda-tanda  awal adanya kick yang menyebabkan semburan liar, antara lain adalah :
  Bertambahnya volume fluida dipermukaan.
  Kenaikan rate of penetration yang mendadak.
  Turunnya tekanan pompa lumpur.
  Berkurangnya berat rangkaian pipa bor.
Untuk itu, guna mencegah terjadinya blowout, harus diperhatikan dengan seksama tanda-tanda seperti yang diuraikan diatas. Disamping itu, harus juga dimengerti tindakan apa yang harus dilakukan, bila hal itu terjadi.
Dalam metode untuk mengontrol kick sumur, ada dua macam :
1. Driller’s method,
Dalam metode ini, sebelum terjadi problema, rate sirkulasi dan tekanan yang diperlukan telah ditentukan lebih dahulu. Safety factor pada umumnya, telah ditentukan berdasarkan kedalaman casing dan kapasitas peralatan permukaan yang dipakai. Apabila terjadi kick, maka langkah yang diperlukan adalah sbb:
a)  Kick terjadi pada saat membor:
  Stop pompa,
  Cabut kelly, sampai keluar dari BOP,
  Yakinkan, saluran-saluran choke terbuka,
  Menutup BOP,
  Menutup choke, bila kondisi memungkinkan,
  Mencatat tekanan pada DP dan annulus,
  Mencatat volume tambahan yang diperlukan,,
  Membuat persiapan, untuk mendorong fluida formasi.
b)  Kick terjadi pada saat cabut pipa:
  Memasang katup yang dapat terbuka penuh pada DP,
  Memasang back pressure valve,
  Mebuka katup yang dapat terbuka penuh,
  Yakinkan saluran choke terbuka,
  Menutup BOP,
  Menutup saluran choke, bila kondisi memungkinkan,
  Mencatat tekanan dipermukaan dan jumlah penambahan volume di mud pit,
  Menentukan langkah selanjutnya.
2. Engineer’s method,
Didalam metoda ini, prosedur intinya tidak berbeda dengan driller’s method. Perbedaanya hanya pada cara menaikkan berat jenis lumpur, saat mengeluarkan fluida formasi.
Pada driller’s method, berat lumpur dinaikkan setelah fluida formasi (flux), dikeluarkan dari dalam annulus. Sedangkan pada metode ini, berat lumpur dinaikkan dengan metode batch atau secara bertahap terus menerus secara bersamaan dengan sirkulasi.

Deskripsi dan Fungsi Alat
Blow out prevention system, terdiri dari dua sub komponen utama yaitu :
1.  BOP Stock dan accumulator. BOP stock meliputi :
  Annuler preventer,
  Pipe ramp preventer,
  Drilling spool,
  Blind ramp preventer,
  Casing head.
Accumulator, ditempatkan agak jauh dari rig, dengan pertimbangan keselamatan. Fungsi utamanya adalah menutup dengan cepat valve BOP stock pada saat terjadi bahaya.
2.  Supporting system, terdiri dari :
  Choke manifold
  Kill line
BOP stock ditempatkan pada kepala sumur dibawah lantai bor terdiri dari sejumlah valve yang dapat menutup lubang bor bila terjadi kick. BOP stock, merupakan kunci utama untuk menutup lubang bor. Komponen-komponen BOP stock :
  Annular preventer
Ditempatkan paling atas dari susunan BOP stock. Annular preventer berisi rubber packing element, yang dapat menutup lubang annulus, baik lubang dalam keadaan kosong ataupun ada rangkaian pipa bor.
  Ram preventer
Hanya dapat menutup lubang annulus untuk ukuran pipa tertentu, atau pada keadaan tidak ada pipa bor di dalam lubang Ram preventer, meliputi :
  Pipa ramps, digunakan untuk menutup lubang bor pada waktu rangkaian pipa bor berada di dalam lubang bor.
  Blind or blank rams, digunakan untuk menutup lubang bor, pada waktu rangkaian pipa bor tidak berada dalam lubang bor.
  Shear rams, memotong drill pipe dan seal, sehingga lubang bor kosong. Digunakan terutama pada off-shore floating rigs.
  Drilling spools
Merupakan spaner diantara preventer. Juga sebagai tempat pemasangan choke line dan kill line.
  Casing head
Merupakan alat tambahan pada bagian atas casing, yang gunanya sebagai pondasi BOP stock.
Accumulator, unit ini dihidupkan, bila keadaan darurat, yaitu untuk menutup BOP stock.
Unit ini dapat dihidupkan dari remote panel yang terdapat pada lantai bor, atau dari accumulator panel yang terletak pada unit itu sendiri, dalam keadaan crew harus meninggalkan lantai bor.
Choke manifold, merupakan kumpulan fitting dengan beberapa outlet yang dikendalikan secara manual atau otomatis.
Bekerja pada BOP stock dengan “high pressure line”, disebut dengan choke line.
Bila dihidupkan, choke manifold membantu menjaga block pressure dalam lubang bor, untuk mencegah terjadinya intrusi fluida formasi.
Kill line, bekerja pada BOP stock, biasanya berlawanan langsung dengan choke manifold (dan choke line). Lumpur berat dipompakan melalui kill line kedalam lubang bor sampai tekanan hidrostatik lumpur dapat mengimbangi tekanan formasi.